Betapa paniknya saat itu ketika anak kami tiba-tiba batuk secara terus menerus, padahal satu jam yang lalu ia baru saja minum obat batuk yang diberikan oleh Dokter Spesialis langganan kami, kejadiannya waktu itu terjadi setelah maghrib, sepulang dari Rumah Sakit.
Livi merupakan anak pertama kami, usianya saat itu baru 30 bulan, selama hampir satu minggu ini ia menderita batuk, satu botol obat batuk yang biasa kami berikan sudah hampir habis, oleh karena itu ia kami coba periksa ke Dokter Spesialis.
Selama kurang lebih satu jam batuknya akhirnya berhenti, itupun mungkin karena rasa lelah dan kantuk yang sudah terakumulasi.
Saat itu kami berkesimpulan bahwa obatnya mungkin tidak cocok, sebab sepengetahuan kami obat batuk itu memang banyak ragamnya, ada yang khusus batuk berdahak, batuk kering, batuk karena virus dan lain-lain, sementara kami, bahkan dokter sendiri pun biasanya sifatnya lebih dari sekedar mencoba berdasarkan ilmu mereka.
Keesokan harinya kami sempat berfikir jika besok malam kondisinya masih sama dengan hari ini maka kami akan coba ke Dokter lain, namun demikian kami coba saling menenangkan dan tidak membuat keputusan dalam kondisi panik, oleh karena itu kami coba mencari informasi sebanyak-banyaknya, yakni melalui searching di google dengan key words ”batuk” dan ”obat batuk”, hasilnya kami menuliskan ulang beberapa artikel berikut ini :
Keesokan harinya kami sempat berfikir jika besok malam kondisinya masih sama dengan hari ini maka kami akan coba ke Dokter lain, namun demikian kami coba saling menenangkan dan tidak membuat keputusan dalam kondisi panik, oleh karena itu kami coba mencari informasi sebanyak-banyaknya, yakni melalui searching di google dengan key words ”batuk” dan ”obat batuk”, hasilnya kami menuliskan ulang beberapa artikel berikut ini :
Kami ambil dari Wikipedia disebutkan bahwa : Batuk bukanlah suatu penyakit Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptos batuk (hidung, saluran pernafasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.
Berikutnya kami menemukan banyak artikel mengenai khasiat jeruk nipis yang dapat menyembukan batuk meskipun sebenarnya obat tradisional ini dari jaman orang tua dulu juga sudah banyak diketahui, namun dengan artikel-artikel yang kami baca baik dari blog maupun situs, ini menguatkan opini yang selama ini mungkin dianggap sebagai hanya sebuah mitos.
Dan satu lagi yang menarik kami saat itu adalah info dari situs Depkes yakni :
Dan satu lagi yang menarik kami saat itu adalah info dari situs Depkes yakni :
Manfaat sampingan jeruk nipis yang telah lama diketahui orang, misalnya sebagai obat batuk.
Dengan berbekal artikel-artikel diatas sore harinya kami membeli jeruk nipis dan kecap, dengan harga jeruk nipis Rp 1.000 dapat tiga butir dan kecap Rp. 2.000, kami coba dengan memeras setengah butir jeruk ditambah kecap manis ke dalam sendok makan, dan Ahamdulilah batuknya berkurang serta dalam waktu menghabiskan 3 butir tersebut Livi sudah tidak batuk lagi.
Alhamdulillah terima kasih ya ALLAh engkau telah menciptakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kami semua.
Note : Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menolak pengobatan dengan medis yang dilakukan oleh Dokter Spesialis, namun kami hanya sekedar ingin berbagi kisah bahwa selama ini, apa yang pernah disarankan oleh orang tua (baca : jaman dulu) jangan dianggap kuno atau hanya sebuah mitos, namun dibalik itu semua, riset dari medis pun sudah membuktikannya
Saat ini jika batuk terjadi pada kami sekeluarga hal yang pertama kami beli adalah Jeruk Nipis (kalau kecap biasanya sudah tersedia) namun jika dalam waktu 3 hari tidak sembuh dan disertai panas maka kami pun tetap konsultasi medis ke Dokter spesialisType rest of the post here
0 comments:
Post a Comment